Kisah Nyata Tentang Orang-Orang yang Tahu Kapan Mereka Mati
Kita sudah tahu jika kematian adalah suatu
hal yang pasti akan terjadi pada setiap makhluk yang bernyawa, termasuk
manusia. Tak ada seorang pun yang tahu kapan, dimana dan bagaimana seseorang
akan meninggal, tapi berbeda dengan orang yang satu ini.
Dalam kehidupan tak ada sesuatu yang
pasti, kecuali kematian. Tak ada orang yang dapat menghindari ketentuan Allah
ini. Apabila tiba saatnya seseorang akan mati, maka siap tidak siap nyawanya
akan tetap dicabut oleh malaikat maut sesuai perintah Allah SWT.
Tidak ada satu orang pun yang mengetahui
kapan ia akan mati. Apabila kita tahu kapan waktunya, maka kita akan
mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk mengumpulkan bekal di akhirat kelak.
Sebenarnya, terdapat tanda-tanda yang bisa kita rasakan sebelum seseorang akan
meninggal. Apabila kita memiliki keimanan yang kuat pada Allah maka insyaAllah,
Dia akan membantu kita dalam mengetahui tanda-tanda kematian tersebut. Ingin
tahu kapan anda akan meninggal?
Seperti halnya yang terjadi pada salah
seorang muslim dari Inggris Utara yang bernama Shazad. Dia adalah seorang kakek
yang berusia 89 tahun dan ia hidup sendiri.
Pada suatu saat, ia menelpon keluarganya
dan bercerita jika terdapat seseorang yang masuk ke dalam rumahnya tanpa
mengetuk pintu terlebih dahulu. Orang itu berkata jika ia adalah malaikat maut.
Kemudian, malaikat maut itu bertanya apakah ada keiginan terakhir sang kakek
sebelum ajal menjemputnya. Kakek itu mengatakan jika ia ingin berwudhu dan
menunaikan ibadah shalat dua rakaat, akhirnya ia melakukan shalat itu hingga
salam dan ia sudah tidak melihat malaikat maut yang sebelumnya. Malaikat itu
menghilang begitu saja. berdasarkan cerita tersebut, keluarga sang kakek justru
menganggap jika kakek itu sudah gila dan akhirnya mereka membawa sang kakek
untuk tinggal di rumah mereka. Setelah tiga hari, kakek itu pun meninggal
dunia.
Kisah nyata kematian islami lain bermula
dari seorang muslim London Utara. Ia bercerita tentang ayahnya yang merupakan
seorang syekh. Suatu ketika ia sedang shalat Jumat di masjid Bangladesh. Ia
adalah orang yang suka ber’itikaf hampir setiap tahun. Ia bercerita jika
ayahnya pergi ke masjid untuk shalat Jumatan. Ayahnya mengatakan jika pada saat
itu adalah hari terakhir hidupnya. Setelah itu, ia pergi ke kuburan dan
mengatakan kepada orang-orang jika ia meninggal ia ingin dikuburkan di tempat
itu. Mendengar hal tersebut, semua orang pun terheran-heran. Ia pun segera
keliling rumah dan tanahnya, ia pun berkata jika saat itu adalah hari terakhir
ia melihat rumahnya. Pada malam harinya, ia pun meninggal dunia.
Berdasarkan dua kisah di atas, kita tahu
bahwa orang yang beriman dapat memahami tanda kematian dirinya sendiri ataupun
orang lain. Seperti yang terjadi pada Maulana Sa’id yang meninggal pada tahun
1999. Ia meninggal di bulan suci Ramadhan tepat pada 10 malam terakhir, yakni
pada tanggal 27 Ramadhan di Madinah Munawwarah. Diketahui jika ia meninggal
ketika sedang sujud dalam shalat tahajjudnya. Sungguh ini adalah kisah nyata
kematian khusnul khotimah karena amalannya ketika masih hidup.
Siapakah orang yang tidak ingin meninggal
dalam keadaan khusnul khotimah? Lakukanlah amalan yang baik sebagai bekal
menuju akhir zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar