Kisah Pemuda yang Berbulan Madu Dengan Bidadari Surga
Allah telah menyediakan dua tempat
sebagai tempat kembali, yakni surga dan neraka. Tak mudah untuk masuk ke dalam
surga yang penuh dengan kenikmatan dan kebahagiaan itu. Hanya orang yang
beriman, bertaqwa dan mendapatkan ridho Allah yang masuk ke surga.
Tinggallah seorang pemuda bernama Zahid di
kota Suffah. Ia hidup di zaman Nabi Muhammad SAW. Ia tinggal di masjid Madinah
setiap hari. Ia memiliki wajah yang tidak rupawan sehingga pada usia 35 tahun,
ia belum juga menikah. Dalam cerita ini juga akan ada kisah bidadari terakhir.
Suatu ketika, saat Zahid sedang mengasah
pedangnya, Rasulullah tiba-tiba datang sambil mengucapkan salam. Karena
terkejut, Zadih pun menjawabnya dengan gugup. Kemudian Rasulullah menyapa Zahid
karena ia terlihat sendiri saja selama ini.
Zahid menjawab jika Allah selalu
bersamanya.
Rasulullah bertanya kembali, mengapa ia
masih lajang, apakah tidak ada keinginan untuknya menikah.
Zahid mengatakan jika ia adalah lelaki
yang tidak memiliki pekerjaan tetap, ia juga merasa bahwa wajahnya tidak
memenuhi syarat sehingga ia berpikir jika tidak ada wanita yang mau dengannya.
Inilah nama-nama bidadari surga Allah.
Rasulullah berkata hal itu mudah jika
Zahid mau. Kemudian beliau memerintahkan pembantunya untuk menuliskan surat
lamaran untuk Zulfah binti Said, seorang wanita cantik yang kaya. Rasul
memberikan surat lamaran itu pada Zahid untuk disampaikan kepada Said.
Sesampainya di rumah Said, ia menyerahkan
surat lamaran yang dibuat oleh Rasul. Setelah membaca surat itu, Said pun
terkejut dan bertanya pada Zahid untuk meyakinkan bahwa surat itu dibuat benar
oleh Rasul. Kemudian, Zulfah keluar dan bertanya apa yang terjadi. Ayahnya pun
menjelaskan bahwa Zahid telah melamarnya. Mengetahui hal tersebut, Zulfah
menangis sejadi-jadinya dan enggan untuk menikah dengan Zahid. Said pun
mengatakan pada Zahid untuk menyampaikan pada Rasul bahwa lamarannya ditolak.
Mendengar nama Rasulullah, Zulfah berhenti menangis dan bertanya apa hubungan
surat lamaran itu dengan Rasulullah. Said pun menjelaskan jika Rasulullah lah
yang telah melamarkannya untuk Zahid. Akhirnya lamaran itu pun di terima karena
Zulfah merasa beruntung telah dilamarkan Rasulullah.
Zahid pun kembali dengan hati yang sangat
senang. Kemudian, Rasulullah bertanya apa yang telah dipersiapkan Zahid untuk
pernikahannya. Zahid pun mengatakan jika ia belum mempersiapkan apa pun karena
ia tidak memiliki apa-apa. Rasulullah memerintanya untuk pergi menemui Ustman,
Abu Bakar, dan Abdurrahman bin Auf. Setelah sejumlah uang dirasa cukup, ia pun pergi
berbelanja untuk membeli segala kebutuhan untuk menikah. Pada saat itu juga,
Rasulullah menyeru umat muslim untuk berperang melawan kaum kafir yang ingin
menghancurkan Islam.
Kembalinya Zahid dari berbelanja ia
melihat kaum mulimin yang sedang bersiap dalam berperang, kemudian salah
seorang sahabat memberi tahunya jika akan ada peperangan melawan kaum kafir.
Mendengar hal itu, Zahid pun bertekad untuk kembali menjual barang-barangnya
itu untuk membeli kuda perang padahal pada malam harinya ia akan melaksanakan
bulan madu. Lalu ia pun ikut dalam berperang melawan kaum kafir itu.
Akhirnya, Zahid gugur dalam medan perang
itu. Rasulullah kemudian mengatakan jika saat ini Zahid sedang berbulan madu
dengan bidadari yang sangat cantik dan inilah cerita bidadari surga menurut
Islam, bahkan lebih cantik dari Zulfah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar