Theraplay Selesaikan 6 Kasus
Trauma Anak
Liputan6.com, Jakarta Theraplay atau terapi untuk membantu
meningkatkan hubungan yang aman anak dan orangtua melalui cara bermain
yang sederhana bukan hanya bisa membantu keluarga yang memiliki masalah.
Beberapa
kasus ekstrim misalnya, seperti kekerasan seksual, penelantaran
anak hingga berkebutuhan khusus bisa dibantu dengan Theraplay. Psikolog
Anak dan Praktisi Theraplay, Astrid Wen dari Tiga Generasi mengatakan,
setidaknya ada 6 kasus yang menyebabkan anak trauma namun bisa diperbaiki
dengan Theraplay, yaitu:
1. Kekerasan seksual
Anak
yang mengalami kekerasan seksual cenderung over-sensitif terhadap
sentuhan. Bahkan dia bisa tidak mau disentuh oleh dewasa siapapun termasuk
orangtuanya.
"Dengan
Theraplay, tubuhnya dibantu untuk meredakan ketegangannya. Kemudian
kita dapat kembalikan lagi sensori tubuhnya dalam kondisi aman," kata
Astrid saat ditemui Liputan6.com di bilangan Kebayoran, Jakarta, Jumat
(2/10/2015).
2.
Emosional tinggi
Biasanya ini dialami anak dalam keluarga yang tidak harmonis.
Pertengkaran dewasa bisa membuat si kecil memiliki masalah emosional.
Contoh ciri-ciri anak dengan masalah emosional seperti tidak berhenti
marah, berteriak hingga muntah, kesulitan untuk berhenti menangis, hingga
ada tingkah laku menyakiti diri sendiri atau orang lain seperti perilaku
membanting atau memukul.
3. Tidak
suka berhubungan dengan orang lain
Ada anak yang melihat orang dari ujung mata. Ada juga anak yang
tidak mau bicara dan selalu menghindari orang dewasa yang mendekatinya.
Kecenderungan ini biasanya dialami anak yang kurang mendapat perhatian
dari orangtuanya.
"Kasus yang pernah saya temui adalah sang ibu belum paham
harus berbuat apa pada anaknya. Ketika anaknya menangis, dia tidak tahu apakah
harus menyentuh, menimang atau menggendongnya. Akhirnya Ibu hanya melihat
anaknya dari jauh. Saat itu Ibu tidak punya kerabat dekat, suami sedang
tidak bisa diandalkan dan dia sendiri sibuk bekerja. Anak secara tidak
sengaja mendapatkan pengabaian dari orangtua sehingga anak kehilangan
minat untuk berinteraksi dengan orang lain. Akhirnya, dalam Theraplay Ibu
diperlengkapi banyak sekali pengetahuan dan support untuk bisa memperbaiki
pola hubungan anak," katanya.
4.
Penelantaran anak
Theraplay juga bisa membantu rasa cemas anak-anak yang
ditelantarkan. Biasanya dialami anak-anak adopsi. Dia merasa kalau dirinya
tidak diinginkan sehingga kerap menerobos aturan dan tidak peduli pada
kondisi di sekitarnya.
5. Anak
berkebutuhan khusus
Anak-anak berkebutuhan khusus yang butuh meningkatkan fokus dan
regulasi juga bisa diterapkan Theraplay. Bahkan ada terapis Theraplay yang
mengkhususkan dirinya membantu anak-anak autis agar bisa fokus dan
berhubungan dengan orang lain.
6. Anak
yang punya masalah regulasi diri
Anak-anak dengan masalah regulasi diri, baik regulasi prilaku
maupun regulasi emosi, juga bisa dibantu dengan Theraplay. Saat anak
mendapatkan pengalaman buruk saat mempercayai orang lain, dia malah
mendapatkan kondisi tidak aman dan rasa malu, anak mengembangkan pandangan
bahwa orang di luar dirinya jahat dan tidak bisa diduga.
Setelah pengalaman buruk, anak mengalami kesulitan untuk
menenangkan dirinya kembali, apalagi jika anak belum diperlengkapi
kemampuan untuk menenangkan dirinya sendiri.
Intinya, Theraplay membantu anak-anak dan orangtua untuk
memberikan landasan yang kuat dan sehat dalam pola relasi mereka agar anak
dapat berhubungan dengan orang lain secara positif. Hasil yang diharapkan
adalah regulasi diri anak yang optimal, anak mampu berinteraksi dengan
rasa yang aman, dan anak memahami bahwa ia dihargai dan dicintai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar