Rajin Maksiat Namun Rezeki Lancar dan Sukses Berbisnis
Allah telah menjanjikan kemudahan bagi
umat-Nya yang tawaqal. Rajin bermaksiat namun rezeki lancar dan sukses
berbisnis, mengapa bisa?. Hal inilah yang menjadi pertanyaan banyak manusia.
Bukankah dengan kemaksiatan yang mereka perbuat, hendaknya mereka mendapatkan
adzab pedih dari Allah. Inilah alasannya.
Orang
Rajin Bermaksiat Namun Rezeki Lancar dan Sukses Berbisnis, Mengapa Bisa?
Mengapa orang yang tidak bersyukur dan
tidak taat dengan Allah justru mendapatkan kenikmatan berupa harta di dunia?
Jawaban dari pertanyaan walaupun rajin bermaksiat namun rezeki tetap lancar ada
pada sebuah hadits yang menjelaskan ketika kalian melihat Allah memberikan
kenikmatan dunia berupa harta yang melimpah dan maka itu bukanlah berarti Allah
menyayangi mereka. Ketika Allah membukakan semua pintu kebahagiaan maka mereka
akan sangat senang namun pada suatu ketika Allah akan mengambil itu semua
sehingga merasakan kepedihan yang luar biasa.
Sementara mereka membanggakan harta dunia.
Maka Allah akan mengambilnya secara berangsur-angsur dan memasukkannya pada
kebinasaan. Awalnya mereka akan mendapatkan apa yang mereka minta bahkan ketika
mereka melakukan suatu kesalahan, Allah justru memberikan kenikmatan dunia
hingga menyebabkan mereka lupa untuk bersyukur.
Sering maksiat tapi tetap kaya bukanlah
suatu tanda bahwa Allah mencintai umat-Nya. Mungkin saja harta dan
kelapangannya ketika hidup merupakan jalan seseorang untuk lalai terhadap
kodratnya sebagai manusia dimana wajib untuk menyembah dan bersyukur kepada
Allah. Harta tersebut menjadi ancaman yang bagi seseorang untuk masuk surga.
Jika tanda bahwa Allah menyayangi umatnya adalah harta maka Qarunlah yang akan
disayangi oleh Allah. Tapi pada kenyataannya dia ditenggelamkan. Begitu juga
sebaliknya jika kita mengira bahwa orang yang selalu mendapatkan cobaan adalah
orang yang dimurkai oleh Allah maka hal tersebut adalah salah. Mungkin saja
cobaan yang ia alami adalah ujian dari Allah untuk meningkatkan derajatnya dan
menghapuskan dosa-dosanya. Hal ini juga berlaku pada orang yang menuntut ilmu.
Nilai baik dan kesuksesan bukanlah suatu tanda bahwa ia disayangi oleh Allah.
Hanya orang-orang yang beriman dan beramal saleh yang disayangi oleh sang Maha
Kuasa.
Sebagai seorang muslim kita harus percaya
bahwa Allah lah yang berhak mengatur kehidupan kita. Apa yang kita inginkan
belum tentu terbaik untuk kita. Allah yang mengetahui apa yang terbaik untuk
umat-Nya. Jadi jangan mengira bahwa bisnis lancar meski rajin maksiat karena
Allah sayang pada mereka.
Kehidupan tidak melulu kesenangan, tetapi
juga ada kesedihan. Sepeti halnya roda yang terus berputar. Ketika kita
mendapatkan kelapangan atau kenikmatan oleh Allah, maka hendaknya kita selalu
bersyukur dan jangan melalaikan Allah yang telah memberikan segalanya untuk
kita. Selain itu, yakinlah bahwa harta hanyalah titipan Allah. Oleh karena itu
kita harus menggunakannya sebaik mungkin dengan mengamalkannya di jalan Allah.
Namun, apabila kita dalam keadaan susah atau miskin maka jangan jadikan hal
tersebut menjadi penghalang bagi kita untuk senantiasa bersyukur kepada-Nya.
Selain itu kita harus bersabar atas cobaan yang diberikan kepada kita.
Yakinilah bahwa Allah telah mempersiapkan yang terbaik di balik ujian ini.
Karena segala sesuatunya pasti memiliki hikmah sebagai pelajaran.
Sebagai seorang muslim, kita hanya
dituntut untuk berusaha dalam memperbaiki hidup. Kita juga harus berusaha
semaksimal mungkin dalam mencukupi kebutuhan kita. Untuk bagaimana hasilnya,
kita serahkan saja pada Allah yang lebih tahu. Kemudian seberapa rezeki yang
kita dapatkan, manfaatkanlah sebaik mungkin dengan rasa syukur pada Allah.
Karena Allah tidak akan memberikan cobaan jika umatnya tidak mampu melewatinya.
Demikainlah rajin bermaksiat namun rezeki
lancar dan sukses berbisnis, mengapa bisa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar